Postingan

Sejarah Masjid Menara Kudus

Gambar
Masjid menara kudus didirikan oleh   Sunan Kudus pada tahun 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriyah. Konon bangunan ini menggunakan bahan batu Baitul Maqdis dari Palestina sebagai batu pertama. Masjid Menara Kudus terletak di d i Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah . Masjid ini terkenal unik, karena bentuknya lain dari yang lain, mengapa? Karena masjid ini memiliki menara yang serupa dengan bangunan candi. Oleh karenanya masjid ini dapat mengingatkan kita pada sejarah masuknya Islam ke tanah Jawa yang tidak lepas dari peran Wali Sanga, khususnya Sunan Kudus. Masjid Kudus ini merupakan perpaduan seni antara budaya Islam dan Hindu. Berdirinya Menara Kudus tidak lepas dari peran Sunan Kudus sebagai pendiri dan pemrakarsanya. Sebagaimana para Wali Sanga lainnya, Sunan Kudus memiliki cara yang amat bijaksana dalam dakwahnya. Beliau mampu melakukan adaptasi dan pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat yang telah memiliki budaya maupun dengan mayori

Masjid Agung Cardoba di Spanyol

Masjid Agung Cordoba, dikenal juga dengan sebutan Cathedral of Our Lady of the Assumption, merupakan sebuah masjid peninggalan dinasti Umayah, yang pernah berkuasa di wilayah Andalusia. Ketika itu, Cordoba menjadi kota paling besar dan paling maju di seluruh Eropa. Bahkan melebihi kejayaan Byzantium dan Baghdad di bidang ilmu pengetahuan, seni, dan budaya. Awalnya, sebelum Islam masuk ke Spanyol, bangunan masjid adalah sebuah kuil bangsa Roma yang ditujukan untuk Dewa Janus, dan sebuah katedral Visigothic yang didirikan untuk menghormati St. Vincent of Saragossa, dibangun sekitar tahun 600 M. Namun saat Spanyol jatuh dalam kekuasaan Islam, Emir Abd ar-Rahman I mengubah gereja tersebut menjadi sebuah masjid, dengan melakukan beberapa penambahan di bagian-bagian bangunan itu. Pembangunan Masjid Cordoba dimulai tahun 784 M, dan terus belangsung selama hampir dua abad. Abd ar-Rahman I menggunakan masjid itu sebagai bagian dari istananya. Awalnya ia menamakan bangunan megah ini d

Sejarah Bukit Safa dan Marwah

Gambar
Pada saat memasuki Makkah untuk melaksanakan ibadah haji dan umrah, kita akan melakukan Sa'i yaitu berjalan dan berlari sebanyak tujuh kali antara Shafa dan Marwah. Di bukit antara Shafa dan Marwah sepanjang 450 meter inilah terkandung kisah keimanan yang pertama dari seorang wanita yang ditinggalkan suaminya di tempat yang tidak ada sarana untuk hidup. Wanita itu adalah Hajar, istri Ibrahim as. Ibrahim meninggalkannya atas perintah Allah dan Hajar menerima kehendak dan iradat Allah itu dengan ridha. Namun tak lama setelah suaminya pergi, Ismail putranya menangis karena kehausan. Saat itulah Hajar harus berbuat sesuatu, berjalan dan berlari mencari air. Usaha pencarian sudah dilakukan. Jerih payah pun sudah dikerahkan, namun segala upayanya buntu. Hajar belum menemukan air yang dibutuhkan. Dan kini harapannya hanya pertolongan Allah semata. Dia yakin Allah tidak akan mengabaikannya. Tiba-tiba ia melihat dari tanah yang terkena pukulan kaki bayinya memancar mata air.

Sejarah Masjidil Haram

Masjidil Haram merupakan masjid pertama kali yang dibangun di atas muka bumi ini. Masjidil Haram ini dibangun oleh para malaikat. Masjidil Haram dibangun jauh sebelum diciptakannya manusia oleh Allah SWT. Masjidil Haram merupakan merupakan refleksi dari rumah di surga yang bernama Baitul Makmur. Di dalam Masjidil Haram ini, terdapat rumah Allah (Baitullah), yakni Ka’bah. Walau demikian, bentuknya tidak seperti yang ada sekarang ini. Bangunan yang ada saat ini merupakan pengembangan dari bangunan Masjidil Haram yang dilakukan oleh Khadimul Haramain (pelayan dua Tanah Suci), yakni raja Arab Saudi. Adapun dahulunya, Masjidil Haram dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam (AS) bersama dengan putranya Ismail. Dan bangunan itu adalah meninggikan fondasi Ka’bah yang terpendam sekian lama, pasca-zaman Nabi Adam AS. Setelah pembangunan Ka’bah, maka selanjutnya dilakukanlah pembangunan Masjidil Haram. Tujuannya untuk saja untuk memudahkan umat Islam yang ingin melaksanakan ibada